Mengejar Cita : Menjemput Beasiswa LPDP
Halo! Ngga berhenti
menyebut Alhamdulillah, Alhamdulillah wa syukurillah ‘ala ni’matillah.
Penantian yang ditunggu-tunggu telah datang. Yap, pada tanggal 10 Desember
2015, saya berhasil lolos seleksi wawancara dan proses-proses tes lainnya yang diselenggarakan
Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Udah banyak yang ngepost
tentang tips-tips lolos LPDP dan informasi-informasi yang saya dapat di
internet banyak membantu saya. Terimakasih yaa para penulis blog yang tidak
bisa saya hapal satu persatu! Berkat kalian saya jadi memahami keseluruhan dan
gambaran tes-tes LPDP dan bisa mempersiapkan semaksimal mungkin. Maka dari itu,
mudah-mudahan postingan ini bisa turut membantu para scholarship hunter yang
sedang menggali informasi seputar LPDP sebanyak mungkin.
1. Banyak cari informasi mengenai LPDP itu sendiri!
Caranya? Buanyakk banget, dari website nya
sendiri, sampai booth/stand LPDP di berbagai acara, seperti jobfair maupun seminar-seminar. Beberapa
seminar LPDP yang saya pernah datangi yaitu Europe Higher Education Fair,
Inspirative Talks oleh I4, Jobfair UI, etc. Secara garis besar, presentasi yang
diputar hampir sama isinya, tapi yang bermanfaat adalah sharing dari para
awardee dan sharing dengan Direktur Keuangan LPDP. Hal-hal yang tidak ditulis
di slideshow itu lah yang banyak menginspirasi saya untuk memahami LPDP luar
dalam (cie..)
2. Lengkapi kelengkapan pendaftaran!
Tambahan : Menulis essay (500 sampai 700 kata) dengan tema: “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang
telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi /
profesi komunitas saya” dan “Sukses Terbesar dalam Hidupku”;
Nah essay itu biasanya yang membutuhkan
waktu paling lama. Dimulai dari satu baris, jadi paragraf, eh diapus lagi,
mulai lagi, coret-coret, baca buku-buku inspiratif, eh ngapus lagi. Kenapa
rempong? Karena essay ini akan dipertanggung jawabkan nanti pas interview, dan
kita harus memahami betul apa yang kita tulis. Saya yakin udah banyak yang
menulis tips menulis essay LPDP, bahkan ada yang buka les khusus untuk menulis.
Tapi intinya, BE YOU! Buat apa bikin essay bagus-bagus dewa tapi isinya cuma
melebih-lebihkan dan hampa. ESSAY ITU BUKAN CV. Ya, memang bagus
menulis kelebihan, pengalaman, dan prestasi-prestasi. Tapi sebenarnya udah
dibikin sendiri kok kolom-kolom untuk mengisi hal-hal tersebut di portal online ketika mendaftar. Jadi buat lah
essay sederhana namun mencakup semua informasi penting yang relevan dengan
bidang apa yang akan ditekuni.
Think : “"Apa
yang saya sumbangkan untuk negara, dan tidak pernah berpikir fasilitas apa yang
diberikan oleh negara pada saya." Oiya, bagi ada yang mau bertanya
lebih lanjut tentang essay, feel free to ask! :D
Oiya, ketika saya mendaftar saya belum
dapat LOA. Jadi, tidak perlu pesimis untuk yang masih menjemput dan mencari LOA
dari universitas tujuan! Yang udah dapet LOA juga belum tentu lolos LPDP, kok.
LPDP adalah beasiswa yang tidak mematokkan jumlah peserta yang lolos atau
memberikan kuota awardee, sehingga sebenarnya kita bersaing dengan diri kita
sendiri.
3. Tahap Interview!
Nah, setelah semua hal dilengkapi, pasti
kalian akan dipanggil untuk tahap interview. Jadi make sure semua nya komplit sampai akhir pendaftaran ya. Saya
sendiri milih lokasi tes di Bandung, bukan di Jakarta. Ada yang bilang,
persaingan di Jakarta lebih ketat karena 1 nasional ngumpul semua di Jakarta. Yang
bilang itu ke saya adalah 2 orang di grup saya yang kemarin gagal di Jakarta
dan mencoba lagi di Bandung. Ya, percaya ngga percaya sih. Tapi kan LPDP ngga
pernah ada kuota, jadi ngga ada hubungan nya dengan lokasi juga kan?
Saya sendiri dapat tes tanggal 11 November
2015 (FGD, Essay On The Spot) dan 12 November (Interview). Tiap-tiap peserta
beda-beda jadwalnya, dan ada juga tahap verifikasi awal untuk ngecek
dokumen-dokumen yang diupload asli dan otentik.
· Essay On The Spot
Pernah ambil IELTS? Yang pernah, kalian pasti udah paham tentang bentuk
tes writing dan metoda-metoda menjawabnya. Di LPDP, kita ditugaskan untuk
membahas suatu permasalahan (umumnya isu-isu hangat Indonesia) dan harus
menyertai posisi kita dalam isu ini (setuju atau tidak setuju). Disini orang
yang suka menulis pasti lebih mudah mengerjai nya, karena hanya diberikan waktu
20 menit termasuk waktu untuk berpikir. Saya? 5 menit pertama dihabiskan dengan
bengong, sok-sok bikin root cause yang ujung-ujungnya malah bikin pusing pala
barbie... Hehe
· LGD
Leaderless Group Discussion juga sama kaya essay on the spot, kita ditugaskan untuk membahas isu-isu hangat di
Indonesia dan merumuskannya bersama-sama kelompok. Biasanya sih udah tau dari
awal kelompok kita siapa aja, jadi bisa kerjasama duluan di awal. Kalau
kelompok saya sepakat tidak akan ada yg mendominasi maupun pasif. Semuanya kan
sama-sama butuh, jadi mari kita saling bahu membahu wkwkwk. Pas diruangannya,
diberikan dulu secarik kertas koran dan kertas untuk coret-coret. Saya sarankan,
di kertas coret-coret ini ditulis semua ide kalian dan cuplikan-cuplikan
perbincangan tim. Kertas ini akan dikumpul, sehingga bisa dievaluasi dan
menjadi pendengar yang baik merupakan nilai plus.
Entah mengapa, pas LGD kelompok saya tidak merumuskan siapa moderator siapa notulen. Semuanya dapet giliran ngomong, ditengah-tengah ada yang memberikan kesimpulan sementara, bahas lagi sampai mau selesai, baru kesimpulan dirumuskan bersama-sama.
Walaupun belum tentu juga sama tahun ke tahun, tapi kurang lebih topik Essay on the spot dan LGD nya seperti berikut:
(a)
Kebakaran Hutan
(b)
Keselamatan kerja
(c)
Mudik bawa anak kecil
(d)
Ujian Nasional & Sistem pendidikan Indonesia
(e) Hukuman mati untuk koruptor (topik Essay On
The Spot saya)
(f)
Kemajuan teknolohi
(g)
Kebebasan berkendara
(h) Hukuman kebiri untuk penjahat seksual anak
(topik LGD saya)
(i)
Pudarnya nasionalisme
(j)
Kemiskinan tinggi tapi indeks kebahagiaan &
demokrasi nya tinggi
(k)
Efek globalisasi
(l)
Bela negara
(m) Efek kemajuan teknologi terhadap hubungan
personal
(n)
Peraturan penghinaan presiden & simbol
negara
(o)
Hukuman mati pemilik & pengedar narkoba
(p)
Pemuka agama seringkali menimbulkan kontroversi
· Wawancara!
Nah ini dia tahap tes yang ditunggu-tunggu dan paling penting, katanya
sih bobotnya wawancara sendiri 60% dan ada yang bilang 80%. Saya rasa udah
banyak yang bercerita tentang tips-tips wawancara, jadi saya ceritain aja ya
tes wawancara versi saya.
Pas dipanggil masuk, saya kebingungan nyari meja nomor 6. Saya tes di
gedung keuangan Bandung dan aula nya dipisah-pisah tanpa sekat sehingga
kira-kira ada belasan meja beserta 3 pengujinya masing-masing. Setelah celingak-celinguk,
saya akhirnya dituntun juga ke meja paling pojok ujung suram. Hmmm, dari pintu
aula sampai didepan meja saya baca ayat kursi aja, dan tidak lupa senyum. Saya menyalami
ketiga penguji dan kemudian ketika dipersilakan duduk, baru lah saya duduk. Para
penguji juga memperkenalkan dirinya, namun hanya menyebutkan nama sehingga pertama-tama
saya tidak tau siapa yang psikolog, siapa yang professor. Tim penguji saya
terdiri dari Bapak X, Ibu Y dan Ibu Z. (Maklum lupa...)
Saya sudah siap memperkenalkan diri, eh tapi pertanyaan pertama yang
dilontarkan oleh bapak X adalah ‘ceritakan Tugas Akhir anda’. Langsung deh otak
lompat untuk menjelaskan TA S-1 saya secara umum. Eh Bapak X (yang kemudian saya
ketahui adalah professor mesin) menanyakan lebih detil lagi sampai sedetiiiil
detilnya. Nah, jaga-jaga deh untuk kalian yang udah lupa skripsi/Tugas Akhir
nya, buka lagi pdf nya :”)
Setelah selesai, Ibu Y (professor di bidang biologi) bertanya tentang TA
S-1 saya dan apa korelasi nya dengan studi yang akan diambil. Saya menjelaskan persamaan
konsep, namun memang tidak ada rencana melanjutkan TA S-1 saya lebih lanjut di
S-2 nanti. Disini Ibu Y menyarankan agar tidak nyebrang atau putar haluan 180
derajat dalam mengambil S-2, karena poin plus nya adalah, ketika membuat thesis
S-2 nanti lebih baik ada citation yang
bertuju pada TA S-1. Hal ini akan membuat referensi TA yang dibuat di Indonesia
lebih dikenal. Nah saya ngangguk-ngangguk dan berterimakasih aja, bingung juga
mau jawab apa karena Ibu Y hanya menasihati.
Lalu Ibu Y dan Bapak X bergantian menanyakan hal seputar S-2 yang akan
saya ambil, pertanyaan-pertanyaan nya adalah:
o
Alasan memilih jurusan dan universitas
o
Rencana ketika telah lulus S-2 (mau kerja? Sekolah
lagi? Kalo kerja, mau kemana?)
o
Topik thesis yang akan dipilih
o
Yang bisa dilakukan untuk Indonesia setelah
lulus dari S-2
o
Relevansi ilmu yang dipelajari dengan keadaan
Indonesia
o
Motivasi untuk melanjutkan studi
o
Dll
Nah, terjadilah trouble
numero uno.
Bapak X : “Kenapa ini surat
rekomendasi dari atasan kerja? Atasan kerja paling Cuma taunya etos kerja saja.
Kamu kan mau S-2, Harusnya ada rekomendasi juga dari dosen yang di bidang
akademik.”
Saya : “Soalnya di syarat, kalau
udah kerja harus ada surat dari atasan. Saya ada surat rekomendasi dari dosen,
tapi diperuntukkan TU Delft dan tidak sesuai format LPDP”
Bapak X : “ Kan surat rekomendasi
ngga Cuma 1, bisa 2, 3 malah. Yaudah mana rekomendasi dosen nya?”
Saya : “...........emm.......ngga
bawa.....”
Bapak X : “..............kok ga
dibawa...(ketawa).. Kamu kan tau harusnya yang seperti itu dibawa untuk diberikan
ke tim verifikator pas wawancara”
Saya : “(dalam hati : NGGA ADA
TULISANNYA GITU PAK HUHUHU BAPAK JANGAN MARAHIN SAYA) Oh.. iya pak ada di HP
saya”
Bapak X : “Yaudah buka hape nya,
saya perbolehkan”
Oke lah gw santai buka hape, buka
email, nah..........................trouble numero dos
NGGA ADA DI SENT MAUPUN INBOX EMAIL
HUHU. Ketiga penguji ngeliatin saya sambil saya utak-atik hape kalem tapi
padahal didalem panik. Saya udah bersyukur banget diberikan kesempatan buka HP,
eh kenapa kok malah ngga bisa dicari. Sambil tetap stay calm, saya ingat bahwa
saya udah masukkin semua hal nya di google drive. Ok! Lalu....................trouble
numero tres
GOOGLE DRIVE NYA UDAH DI
UNINSTALL DARI KAPAN TAU. Ya Allah.......download dulu dari App Store. Saran
buat teman-teman, kalo pas interview, semua dokumen di print deh, rekomendasi
kek, LOA kek, semuanya buat jaga-jaga....
Ibu Y : “Gimana? Sudah ketemu?”
Saya : “(dalem hati : BU INI
DOWNLOAD DARI APP STORE DULU HUHU MANA INTERNET LEMOT) Iya Bu, apakah boleh
saya memberikan bukti nya ketika selesai wawancara?”
Akhirnya Ibu Z (ternyata
psikolog) bertanya lebih lanjut tentang keluarga, organisasi dan kepribadian. Alangkah
kaget nya saya ketika Ibu Z bertanya panjaaaanggg lebaaar tentang pengabdian
masyarakat saya yang bertemakan penghematan energi. Ibu Z sampai turut googling
tentang acara pengmas ini.
Ibu Z : “Waah, ini ya Liter of
Light HMFT ITB? Jadi lampu nya dari botol gini ya?”
Akhirnya mulai lah datang
pertanyaan bertubi-tubi
Ibu Y: “Apa kendala pengmas ini? Kalian
terinspirasi darimana? Udah dites di ITB?”
Ibu Z : “Bohlam lampu ini tahan
berapa lama? Sekuat apa? Pemasangan nya gimana?”
Bapak X : “Apakah kalian mengecek
keberhasilan bohlam ini secara berkala? Kalian bikin angket ngga?”
Saya menjawab semua pertanyaan
tim penguji yang berfokus pada pengabdian masyarakat tersebut. Ternyata yang
saya tidak pelajari, malah lebih banyak digali. Dan tidak lupa saya memberikan pdf
rekomendasi Yth Yts (yang tersayang) Bpk Sutanto di google drive saya. Ibu Y
mengambil hp saya dan mencatat (ngga tau apa yang dicatat) di buku. Sama dengan
Bapak X dan Ibu Z yang selalu mencatat jawaban saya di buku mereka
masing-masing.
Akhir tes, saya dipersilakan
pulang namun saya diberikan kultum terlebih dahulu dari Ibu Y. Beliau bilang
pulang dari Bandung, saya harus menyalami orang tua saya, berterimakasih kepada
ibu dan bapak saya karena telah mendukung saya melanjutkan sekolah, mencium
tangan mereka. Wah jadi terharu dinasihati seperti itu, “Iya Bu, terimakasih,
saya akan melakukannya”, jawab saya.
Selesai lah tahap tes LPDP.
Pulang dari Bandung, saya melakukan hal yang dianjurkan Ibu Y, dan menunggu tanggal
10 Desember dengan hati cenat cenut ala Smash dan mengirim doa yang banyak ke
Tuhan YME. Alhamdulillah, kabar bahagia yang dinanti datang juga :D
Kak, mau tanya yang termasuk Sertifikat bahasa asing yang diakui LPDP dan masih berlaku itu apa saja ya ?
ReplyDeleteterima kasih
Umumnya IELTS/TOEFL. Untuk studi program Magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750. Yang diakui yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org). Masa berlaku ijazah 2 tahun setelah diterbitkan
DeleteMau tanya dong, apa saat LPDP, IELTS mbak sudah achieve ke syarat yang ditentukan? Atau ada yang lolos walaupun syarat itu blm terpenuhi?
ReplyDeleteSyarat tsb merupakan syarat wajib untuk kelengkapan, jadi kalau satu pun dari syarat tidak terpenuhi, otomatis tidak diloloskan karena tahap verifikasi nya online, jadi saya rasa tidak ada yang lolos kalau belum terpenuhi. Untuk skor minimal: TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750. Saya sendiri dapat ijazah nya 1 bulan sebelum tutup pendaftaran.
Deletekalo boleh tau kamu melanjutkan studi ke universitas apa dan ambil jurusan apa?
ReplyDeletesaya apply untuk Master of Sustainable Energy Technology di Delft University of Technology (TU Delft) Belanda
DeleteIpk dibawah 3 masih ada kemungkinan ketrima ga? makasih :)
ReplyDeleteIpk dibawah 3 masih ada kemungkinan ketrima ga? makasih :)
ReplyDeleteKalau di persyaratan :
DeleteJika tidak memiliki LoA Unconditional (a.3), pendaftar wajib memiiki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4
Kecuali utk beasiswa Afirmasi, IPK min 2,75
saya kan berasal dari pts apakah ada kemungkinan untuk lolos lpdp? kira2 ada diskriminasi ga yah antara ptn dan pts oleh lembaga ini, jadi maksudnya lebih diutamakan ptn ketimbang pts untuk mendapatkan beasiswa ini , btw makasih jawaban sebelumnya :)
ReplyDeletesaya percaya tidak, kemarin banyak peserta dari pts dan lolos juga :D selagi semua persyaratan dipenuhi dan diatas batas minimal, saya yakin semuanya bisa dengan persiapan yg matang, semangat ya! dicoba dulu :D
DeleteKemarin submit data waktu deadline ato beberapa hari sebelumnya Mbak? Katanya bnyk yg gagal ya kalo deadlines?
ReplyDeletesaya sih 1 minggu sebelum, jaga-jaga karena takut loading nya lama semakin deket sama waktu deadline. kalau gagal atau engga nya saya kurang tau, tp asalkan semua dokumennya lengkap pasti aman. jd dipersiapkan aja dari jauh-jauh hari :D
DeleteHalo, Salam kenal.
ReplyDeleteMau tanya, kalau surat rekomendasi untuk mendaftar LPDP baiknya dari dosen pembimbing yang sudah kenal baik dengan kita atau dari atasan yang notabene baru kenal beberapa bulan ya?
Terima kasih sebelumnya.
kalau dari pengalaman saya, lebih baik keduanya. waktu itu rekomendasi yg saya bawa sesuai format lpdp hanya dari atasan kerja, lalu dikritik karena sebaiknya dari dosen juga karena merekomendasikan dari sisi akademik. Untungnya saya punya file rekomendasi dosen walaupun tidak sesuai format. Lgpula rekomendasi bisa lebih dari 1, jadi silahkan buat selengkap mungkin :)
Deletekaka kes ikut admission yg oct 2015 ya tu delftnya? itu LOA ny dptnya berapa bulan setelah itu ka?
ReplyDeletehi, mau nanya apa bener setelah lolos seleksi online peserta lpdp harus stay di bandung selama 3 bulan? posisi saya sekarang ada di ntt soalnya :)thanks before...
ReplyDeletehi, mau nanya apa bener setelah lolos seleksi online peserta lpdp harus stay di bandung selama 3 bulan? posisi saya sekarang ada di ntt soalnya :)thanks before...
ReplyDeleteYou are ugly but freeport makes you a beauty.
ReplyDeleteAh siapa bilang, Beauty kan yang di PJP
DeletePerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website kami www.kumpulbagi.com atau www.facebook.com/kumpulbagi/ untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
JAMINAN UANG KEMBALI. apakah anda mempunyai IPK 3.0, lulusan S-1 yang terakreditasi, dari jurusan apapun, memiliki rencana untuk membangun Indonesia dan dibawah 35 tahun? Kami mendidik anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & menjamin anda akan mendapatkan beasiswa 100% di luar negeri. 3000+ alumni kami sejak 1996, bersekolah di 4 benua. Untuk test institusional IELTS gratis & info beasiswa, contact: 0818 0892 9029
ReplyDelete